Wednesday, 5 September 2012
Thursday, 2 August 2012
Kisah Perjuangan di Cu Chi Tunnel dan Ho Chi Minh City
Seakan-akan masih bisa
terdengar suara letupan-letupan peluru. Sambil sesekali prajurit Viet Cong
berteriak dan bergerak lincah di antara pepohonan. Terlihat sebentar, lalu
menghilang lagi di balik semak-semak. Suara daun-daunan yang bergemerisik
karena angin sepoi-sepoi membuat suasana mencekam. Hening tetapi menakutkan.
Labels:
Ho Chi Minh City,
Vietnam
Location:
Ho Chi Minh City, Vietnam
Wednesday, 25 July 2012
Siapa sih pendekar Maasai itu?
Inilah para Maasai warriors |
Kata pendekar membuat kita membayangkan
sosok yang kekar, tangguh dan perkasa. Paling tidak itulah yang ada
di benak saya sebelum berkunjung ke kampung suku Maasai. Siapa yang
menyangka jika pendekar-pendekar Maasai ini ternyata kurus-kurus,
memakai sarung seperti mau ronda, bersenjatakan tongkat kayu dan
bekerja sebagai penggembala sapi? Wah, rusak deh image saya
tentang pendekar perkasa!
Labels:
Afrika,
desa,
orang lokal,
Serengeti,
Tanzania
Location:
Serengeti
Saturday, 21 July 2012
Berburu Binatang di Serengeti dan Ngorongoro
Labels:
Afrika,
Ngorongoro,
safari,
Serengeti,
Tanzania
Location:
Serengeti
Thursday, 19 July 2012
Lautan Cokelat di Delta Mekong
Pernah mendengar atau
melihat lautan cokelat? Itulah kesan saya terhadap sungai terpanjang di Asia
Tenggara ini. Sungai Mekong mengalir dari plato Tibet ke propinsi Yunnan di
China, melalui Burma (Myanmar), Laos, Thailand, Kamboja dan Vietnam. Sebelum
berlepas menuju Laut Cina Selatan, sungai Mekong ini harus mengalir melalui
delta yang rumit di Vietnam. Saya mengunjungi Delta Mekong dari Ho Chi Minh
(atau lebih terkenal dengan nama Saigon). Saya berdua dengan mama merasa
penasaran dengan kegiatan dan gaya hidup warga Delta Mekong.
Perahu yang membawa kita dari pelabuhan di tepi Delta Mekong menuju ke pulau-pulau di atas sungai
Labels:
Delta Mekong,
desa,
Vietnam
Location:
Mekong Delta
Monday, 16 July 2012
Mendayung Sampan Melintasi Sungai di Ninh Binh
Hamparan bukit dengan sungai melintas di antaranya di Tam Coc- Ninh Binh
Halong Bay di atas daratan,
demikianlah image untuk Propinsi Ninh Binh. Kota yang teletak sekitar 3 jam
dari Hanoi ini dilintasi sungai yang cukup besar dengan struktur pemandangan yang
berbukit-bukit. Di kanan kiri kita bisa melihat pemandangan yang hijau.
Bukit-bukit batu yang berjejer di sana hampir semuanya dibungkus oleh tanaman
dan pohon-pohon yang hijau. Dari kejauhan mulai terlihat sungai yang tenang
dengan daun teratai dan bunga lili air yang tumbuh di antaranya.
Location:
Ninh Binh, Ninh Binh province, Vietnam
Thursday, 12 July 2012
Cerita dari Arusha
Anak-anak kecil di Arusha selalu tersenyum ramah |
Arusha adalah sebuah kota di bagian utara Tanzania, dekat dengan perbatasan Kenya. Kota Arusha sering dipakai sebagai basis bagi wisatawan-wisatawan yang ingin bersafari di Serengeti ataupun yang ingin mendaki gunung Kilimanjaro. Dahulu kala kota ini merupakan koloni Jerman, kemudian berganti menjadi koloni Inggris. Penduduk lokal di sana lumayan fasih berbahasa Inggris, terutama murid-murid sekolahnya. Saya rasa ini ada kaitannya dengan kebijakan yang diterapkan oleh Julius Nyerere, presiden Tanzania di tahun 60-an. Pada saat itu Nyerere mengeluarkan konsep Ujamaa atau kekeluargaan, di mana salah satu butirnya mengharuskan semua warga Tanzania untuk mengenyam pendidikan gratis yang diberikan pemerintah. Kabarnya konsep Ujamaa ini berhasil menurunkan persentase buta huruf di Tanzania secara drastis.
Location:
Arusha, Tanzania
Wednesday, 11 July 2012
Bermalam di Atas Kapal Halong Bay
Pemandangan pulau-pulau kecil di Halong Bay yang menawan. Suasananya romantis, komplit dengan kabutnya.
Destinasi paling populer
di Vietnam... apalagi kalau bukan Halong Bay (Teluk Naga). Halong Bay ini
terkenal dengan bukit-bukitnya yang bermunculan di permukaan air. Untuk pergi
ke Halong Bay, cara termudah adalah dengan mencari paket tour dari hotel. Semua
hotel pasti menawarkan paket tour. Alternatif lain adalah dengan mencari online
ataupun dari agen-agen travel di kota tua.
Labels:
Halong Bay,
Keajaiban dunia,
Vietnam
Location:
Vịnh Hạ Long, Vietnam
Monday, 9 July 2012
Menelusuri Gang-gang Kecil di Kota Tua Hanoi
Pemandangan persimpangan di Hanoi yang terkenal. Lihat!!! betapa semrawutnya arus sepeda motor di sana
Bingung-bingung mencari
alternatif liburan yang singkat dan cukup efektif? Tiba-tiba saja Vietnam
terlintas di benak saya. Memang sudah cukup lama saya ingin melihat-lihat
Vietnam. Saya dengar dari banyak orang, katanya Vietnam bagus. Bagus dalam hal
apa, saya juga tidak begitu jelas. Yang pasti, hampir semua orang pernah
mendengar Halong Bay. Saya pun mulai mencari tahu tentang Vietnam. Ternyata banyak sekali tempat yang bisa dikunjungi. Mulai dari pegunungannya, sawah-sawah teraseringnya, kota tua nya, maupun pengalaman untuk menaiki kereta api dari Utara ke Selatan.
Labels:
arsitektur,
Hanoi,
kota,
Vietnam
Karibu! Welcome to Africa
Siang itu tanggal 14 Januari 2012, saya
dan Björn akhirnya tiba
di Nairobi setelah menempuh perjalanan selama 17 jam dari Shanghai
via Doha. Begitu tiba di Jomo Kenyatta airport kita berdua langsung
mengantri untuk meminta visa on arrival. Prosesnya sangat cepat dan tidak berbelit-belit. Petugas imigrasinya juga sangat ramah
dan senang bercanda, malahan saking banyaknya bercanda dia sampai
salah menempelkan stiker visa saya ke tempat lain, lalu dengan
santainya berkata "Oh no, this is not good. Now I have to
peel it slooowly and we just hope it doesn't rip". Saya
hanya bisa terbengong-bengong dan berharap stiker visa saya tidak
sobek! Single-entry visa negara Kenya berlaku untuk 3 bulan,
harganya 50 dolar (USD). Walaupun status visanya hanyalah single
entry, tapi kita diijinkan keluar masuk Kenya secara bebas dalam
3 bulan jika kita hanya berpergian ke dua negara tetangganya, Uganda
dan Tanzania.
Downtown Nairobi yang lumayan semrawut
Labels:
Arusha,
border crossing,
Kenya,
Tanzania
Location:
Nairobi, Kenya
Sunday, 8 July 2012
Makan Malam Berujung di Afrika
Pasti tidak ada yang menyangka kalau
sebuah makan malam bisa membawa saya sampai ke benua Afrika, bahkan
mencapai puncak tertinggi di Afrika. Ide spontan ini muncul saat saya dan dua orang teman lelaki, Björn
dan Viet, bersantap malam di sebuah restauran di Shanghai. Kedua
teman saya ini selalu sibuk mondar mandir keliling Asia, Eropa dan Amerika untuk urusan kerja, sehingga jarang sekali kita bisa bertemu
sekaligus bertiga. Mulanya percakapan hanya sebatas pekerjaan dan
berita-berita konyol yang terjadi akhir-akhir ini, lalu dilanjutkan
dengan cerita-cerita liburan kita masing-masing. Saya hanya iseng
saja sewaktu berkata betapa kerennya jika saya bisa menginjakkan kaki
di benua Afrika, melihat binatang-binatang liar di alam bebas, dan
menikmati pemandangan salju seperti di buku The
Snows of Kilimanjaro. Kedua teman saya itu hanya
manggut-manggut saja lalu bilang "Yeah, why not? We
can go to Kilimanjaro next, that sounds interesting."
Kilimanjaro yang hanya pernah saya impikan ternyata bisa menjadi kenyataan
Labels:
Afrika,
Kenya,
Kilimanjaro,
safari,
Tanzania
Location:
Shanghai, China
Thursday, 5 July 2012
Mencari Teman di Jordan
Mari kita sekarang sedikit bergosip.
Jalan-jalan rasanya belum lengkap tanpa topik yang satu ini. Selama di
Jordan, saya dan Inji banyak menemui orang-orang yang menarik perhatian. Mari
kita mulai:
Perawakannya tinggi besar seperti beruang. Dia sebenarnya orang yang baik hati, tetapi agak jorok. Mohammed mengajarkan kita beberapa bahasa Arab, seperti :
Mohammed, Sopir Kita
Perawakannya tinggi besar seperti beruang. Dia sebenarnya orang yang baik hati, tetapi agak jorok. Mohammed mengajarkan kita beberapa bahasa Arab, seperti :
“yellah” untuk ayo kita jalan
“habibie” untuk my love, atau
memanggil teman secara kasual
Dia juga senantiasa setia menemani kita dan rajin
menunjukkan tempat-tempat yang menarik. Selain itu, Mohammed juga banyak
memberi saran soal makanan tradisional. Akhir kata, dia adalah salah satu orang
paling berjasa di trip kita.
Bapak-bapak ini sangat lucu karena kekompakannya.
Mereka memakai baju dan keffiyah yang sama. Lalu mereka juga mengambil foto
berjejer-jejer seperti anggota boyband.
Pilih Kecut atau Manis?
Belum komplit rasanya kalau saya belum menulis tentang serba-serbi makanan di Jordan. Pada umumnya orang-orang di Jordan lebih senang memakan tanpa sendok garpu, alias langsung nyomot pakai tangan. Saking senangnya, makanan yang agak berkuah seperti mansaf (nomor 1) pun juga begitu saja digenggam di kepalan tangan lalu dimakan langsung.
1.
Mansaf
Mansaf! (Foto dari: Wikipedia)
Ini adalah makanan tradisional khas Jordan. Mansaf dibuat
dengan daging kambing
yang di masak dengan saos yogurt. Cara memakannya biasa dengan nasi, tapi
bisa juga dengan roti. Mansaf selalu dimasak dalam panci besar,
penampilannya memang
tidak menarik untuk disantap, tapi jangan salah... rasanya ternyata
lumayan enak!
Location:
Jordan
Tuesday, 12 June 2012
Kota Kardus Amman
Sedih rasanya perjalanan
kita di Jordan sudah hampir berakhir. Tetapi sebelum berakhir, saya dan Inji
masih menyempatkan diri untuk berkeliling Amman, ibukota Jordan. Teman saya
yang orang Jordan pernah bercerita bahwa Amman adalah kota yang sangat menarik.
Hal ini dikarenakan pusat kota tua Amman tetap berfungsi sebagai mana layaknya
kota perdagangan jaman dulu, dan tidak terpengaruh dengan pembangunan
gedung-gedung bertingkat yang mewah. Orang-orang dari berbagai level sosial
ekonomi masih tetap tinggal di pusat kota dan memiliki mata pencarian. Coba
kita bandingkan dengan kota Jakarta, jalan Sudirman-Thamrin-Kuningan sudah
penuh dengan gedung pencakar langit. Daerah Menteng sudah tidak terjangkau lagi
harganya. Hal ini mengakibatkan penduduk asli Jakarta makin lama makin
tersingkir ke luar.
Amman yang pada jaman
pemerintahan Masedonia disebut Philadephia adalah kota terpadat dan terbesar di
Jordan. Amman terkenal kaya akan kebudayaan yang beragam. Perjalanan kita hari
ini dimulai dari mengunjungi mesjid King
Abdullah I. Memang tidak semegah Hagia Sophia di Turki, tetapi atap birunya
cukup impresif.
Pemandangan pusat kota Amman dengan tiang benderanya yang tinggi menjulang
Labels:
Amman,
arsitektur,
Jordan,
kota,
Romawi
Location:
Amman, Jordan
Saturday, 9 June 2012
Laut Merah, Bule Topless dan Burkini
Dari Aqaba kita dapat melihat 4 negara berbeda: Jordan, Israel, Arab Saudi dan Mesir
Diambil dari: BBC
Aktifitas
yang paling populer di Aqaba adalah menyelam dan snorkeling di Laut
Merah. Mohammad menyarankan agar kita naik yacht (sejenis kapal
pesiar kecil) untuk bersnorkeling ria di tengah laut. Yacht yang kita
tumpangi bisa menampung sekitar 15-20 orang. Pada hari itu sebagian
besar anggota yacht kita adalah turis Spanyol yang tidak terlalu bisa
bahasa Inggris. Grup Spanyol ini mayoritas beranggotakan ibu-ibu
setengah baya yang gemuk-gemuk. Saya dan Titine lumayan syok melihat
salah satu ibu-ibu dengan pedenya berganti bikini di tengah kapal.
Tidak hanya sekali saja, tapi beberapa kali gonta-ganti baju renang.
Sepertinya dia mau memamerkan tubuhnya ke orang-orang, mungkin tidak
sadar kalau badannya tidak menarik malah bikin eneg. Selain ibu
centil itu juga ada seorang pemuda yang kakinya dibalut dan jalan
terpincang-pincang. Saya dan Titine tidak habis pikir, mungkin
orang-orang Spanyol sangat mencintai laut sampai-sampai kaki pincang
pun masih mau snorkeling-an.
Labels:
Aqaba,
Burkini,
Jordan,
Koral,
Laut Merah
Tuesday, 29 May 2012
Mencicip kehidupan Bedouin di Wadi Rum
Hamparan padang pasir Wadi Rum
Labels:
Bedouin,
Jordan,
padang pasir,
Wadi Rum
Location:
Wadi Rum, Jordan
Saturday, 26 May 2012
Petualangan ala Indiana Jones di Petra
Hari ini saatnya saya dan
Inji beraksi dalam petualangan ke dunia Indiana Jones. Ingat soal film Indiana
Jones di tahun 1989? Film yang dibintangi Harrison Ford tersebut berhasil
menaruh tempat yang akan kita kunjungi hari ini ke dalam peta dunia.
Tidak salah lagi!!! Hari ini kita akan mengunjungi Petra yang
terkenal. Dalam bahasa Yunani kuno dan Arab, Petra berarti batu. Persis seperti
artinya, Petra adalah sebuah kota peninggalan bangsa Nabatean yang membentuk
kotanya dari hasil pengukiran bukit-bukit batunya. Karena bentuknya yang
impresif dan kaya akan sejarah, Petra merupakan destinasi utama turis di
Jordan.
Sebelum kita sampai di
sini, kita sudah banyak mendengar cerita tentang Petra dan betapa mengagumkan
karya arsitekturnya. Sebelumnya, kita juga sudah mendapat sedikit cuplikan dari
tur malam kita di Petra. Meski demikian, tentu saja kita masih memiliki harapan
tinggi akan keindahan tempat ini di bawah sinar matahari.
Labels:
Jordan,
Keajaiban dunia,
Petra
Location:
Petra, Jordan
Menikmati Keheningan Mukawir, Karak dan Little Petra
Wahhh hari ini saya harus
bangun pagi sekali. Hal ini dikarenakan kita harus melakukan perjalanan menuju
kota Petra, sekitar 3-4 jam (pakai mobil) di Selatan Amman. Ditambah lagi,
tempat yang harus kita kunjungi lumayan banyak.
Kita adalah pengunjung pertama hari itu. Gerbangnya masih dikunci! Wah, saya sangat bangga. Saya dan Inji berteriak saking senangnya karena kita tidak melihat satu orang pun di sana. Langsung saja kita berjalan melalui jalan setapak. Dari kejauhan terdengah suara “ning nong ning nong...” Lalu kita melongok ke bawah. Di kaki bukit, ada segerombolan domba dan gembalanya.
Tujuan pertama kita
adalah Mukawir. Sepanjang perjalanan kita melihat pemandangan yang menarik. Ada
yang gersang dan tandus, tapi ada juga yang ditumbuhi padang rumput hijau
dengan bunga-bunga liarnya. Bukit demi bukit kita lewati. Benar benar rasanya
seperti lautan bukit sepanjang jalan. Jalannya pun tidak lurus saja, kadang ke
kanan dan kadang ke kiri. Kalau kita ingat lagu “Naik-naik ke Puncak Gunung”,
yaaa seperti itulah rasanya kira-kira (tapi pohon cemaranya diganti dengan
pohon zaitun).
Kita adalah pengunjung pertama hari itu. Gerbangnya masih dikunci! Wah, saya sangat bangga. Saya dan Inji berteriak saking senangnya karena kita tidak melihat satu orang pun di sana. Langsung saja kita berjalan melalui jalan setapak. Dari kejauhan terdengah suara “ning nong ning nong...” Lalu kita melongok ke bawah. Di kaki bukit, ada segerombolan domba dan gembalanya.
Location:
Jordan
Thursday, 24 May 2012
Berkunjung ke Makam Nabi Musa
Madaba mempunyai karakter unik sebagai ibukota mosaic di Jordan.
Byzantium dan Ummayad mosaic panggilannya. Madaba mendapat banyak
pengaruh dari era keKristenan yang dibawa oleh Byzantium dan era Islam
yang dibawa pemerintahan Ummayad. Hal ini membuat Madaba sebagai kota
yang sangat menarik yang berhiaskan mosaic warna-warni paduan dari
budaya Kristen dan Islam.
Location:
Madaba, Jordan
Wednesday, 23 May 2012
Menikmati Keindahan Reruntuhan Ajlun dan Jerash
Tidak terlintas di pikiran saya bahwa Jordan yang letaknya di Timur
Tengah ternyata cukup hijau dan subur tanahnya. Setidaknya itulah yang
saya saksikan sewaktu mobil melintasi jalan tol dari ibukota Amman
menuju Ajlun dan Jerash, dua kota di kegubernuran bagian Utara Jordan
mendekati perbatasan Syria. Konon kabarnya di daerah Jerash sendiri
terdapat sekitar 2 juta pohon zaitun, tidak mengherankan jika minyak
zaitun andalan Jordan pun berasal dari tempat ini.
Pohon zaitun menghiasi kota-kota di Utara Jordan
Perjalanan menuju Ajlun ditempuh dalam waktu satu setengah jam, untung
saja mobil sedan yang kita tumpangi cukup nyaman. Paling tidak saya bisa
melepas lelah sedikit, walaupun badan masih terasa agak pegal-pegal
karena terlalu lama duduk di dalam pesawat. Saya tidak seberuntung
Titine yang dilempar ke kelas bisnis, tidak jelas juga mengapa
dipindahkan dari ekonomi ke bisnis, teman sebangku saya malahan seorang
bapak-bapak dari Jordan yang bekerja di Dubai. Bapak ini lumayan ramah
dan antusias sekali mengenalkan saya dengan negaranya, sayang sekali
saya tidak bisa terlalu konsen mendengarkan karena bapak ini punya bau
badan yang tidak sedap (sampai-sampai saya kira sepatu saya menginjak
tahi!).
Tuesday, 22 May 2012
Jordan it is !!!
Rencana berlibur ke Jordan ini mulai muncul secara tidak disengaja,
kala itu saya sedang suntuk di kantor dan iseng-iseng melihat kalender
jadwal liburan yang baru dikeluarkan pemerintah Cina. Sedikit berbeda
dengan peraturan di Indonesia, negara Cina tidak memiliki peraturan
liburan yang tetap setiap tahunnya. Biasanya setiap awal Desember
pemerintah Cina mengeluarkan pengumuman jadwal liburan untuk tahun
selanjutnya. Lucu juga menurut saya sistemnya, sebagai contohnya jika hari
libur jatuh pada hari Rabu, pemerintah akan meliburkan hari Senin hingga
Rabu atau Rabu hingga Jumat, tetapi mengharuskan karyawan masuk di hari
Sabtu dan Minggu. Kebetulan saja jadwal liburan Qingming (atau bagi
masyarakan etnis Tionghoa di Indonesia lebih dikenal dengan kata
“Cengbeng” – masa di mana kita mengunjungi dan membersihkan kuburan para
leluhur kita) berpapasan dengan liburan Paskah di Indonesia. Tanpa
pikir panjang lagi saya langsung memanggil sahabat baik saya Titine dan
tanpa ragu-ragu saya tanya, “Mau nggak berpetualang lagi?” Saya belum
mengajukan tempat tujuan ataupun rencana pastinya, namun Titine sudah
langsung menjawab, hanya satu kata “Yokkk!”
Location:
Jordan
Sunday, 20 May 2012
Inji dan Titine
Inji dan Titine adalah dua sahabat yang
bertemu di Shanghai. Inji dilahirkan di Yogyakarta dan dibesarkan di Jakarta, kemudian pindah ke Beijing dan California. Sekarang Inji berdomisili di Shanghai. Sedangkan Titine menikmati masa kecilnya di
Jakarta, lalu melalang ke Kuala Lumpur, London, Shanghai dan akhirnya kembali
ke tanah air.
Keduanya memiliki dua karakter yang sangat
berbeda. Inji menyukai aktivitas menantang dan segala
sesuatu yang berbau ‘outdoor’. Berbeda dengan Titine yang banyak takutnya
(padahal sebenarnya mau). Meski demikian, mereka akhirnya bisa menemukan
persamaan dan menjadi sahabat.
Petualangan! Itulah yang mereka cari.
Petualangan bisa didapatkan dari mana saja. Baik itu di tengah desa, di kota besar, di pegunungan ataupun di bawah laut.
Dengan blog ini, Inji dan Titine mau
berbagi pengalaman dalam mencari petualangan. Petualangan tidak harus rumit dan
mahal. Yang penting punya kemauan untuk melihat dan merasakan sesuatu yang
baru.
Subscribe to:
Posts (Atom)