Pemandangan pulau-pulau kecil di Halong Bay yang menawan. Suasananya romantis, komplit dengan kabutnya.
Destinasi paling populer
di Vietnam... apalagi kalau bukan Halong Bay (Teluk Naga). Halong Bay ini
terkenal dengan bukit-bukitnya yang bermunculan di permukaan air. Untuk pergi
ke Halong Bay, cara termudah adalah dengan mencari paket tour dari hotel. Semua
hotel pasti menawarkan paket tour. Alternatif lain adalah dengan mencari online
ataupun dari agen-agen travel di kota tua.
Di tengah perjalanan, kita sempat mengunjungi pusat kerajinan tangan. Lukisan dengan teknik sulam adalah salah satu suvenir kebanggaan Vietnam.
Perjalanan ke Halong Bay
berlangsung selama 3 jam dari Hanoi. Kita dijemput dari hotel sampai ke pelabuhan
di kota Halong Bay. Dari sana barulah kita berlabuh dengan kapal. Setelah
bertemu dengan teman-teman yang akan naik kapal bersama kita, saya merasa
sangat beruntung. Mereka kelihatan seperti anak muda yang antusias dan seru.
Faktor keberuntungan sangat perlu dalam hal ini karena kita harus terus-terusan
bersama mereka dalam 2 hari. Teman saya ada yang bercerita kalau dia dapat
rombongan keluarga Indo dengan anak kecil. Akhirnya acaranya banyak yang tidak
seru.
Pelabuhan yang selalu sibuk dan ramai dengan turis mancanegara
Awal-awalnya kita dibawa
berkeliling bukit-bukit batu. Bagus-bagus batunya. Saya beranggapan semua batu
bagus, sehingga rasanya mau mengambil foto terus. Padahal kalau dipikir-pikir,
lebih baik dinikmati saja dengan mata. Bentuk-bentuk bukit batunya ada yang
bisa menyerupai ayam jantan.
Pulau-pulau di Halong Bay. Dari sini kita bisa melihat ada lubang besar di tengah batu. Kita akan masuk menyusuri goa tersebut
Di beberapa bukit batu,
ada yang karena proses alam, membentuk goa di dalamnya. Kita dibawa untuk turun
melihat salah satu goa yang terbesar di Pulau Dau Go. Kita harus memanjat
sedikit untuk memasuki pintu goa. Perjalanan di dalam goa terasa lumayan
nyaman. Dinas pariwisata sudah merapikan sehingga goa tersebut aman dan nyaman
untuk ditelusuri. Satu-persatu stalagmit dan stalagtit di dalam goa mulai
kelihatan. Keindahan ukiran alam itu semakin indah dengan hiasan lampu.
Kecantikan stalagtit and stalagmit di dalam goa. Di gambar kedua, figur itu ceritanya adalah figur Dewi Kwan Yim, sosok dari ajaran Buddha yang selalu berusaha menolong umat manusia
Pemandangan yang saya lihat pada waktu keluar dari goa
Akhirnya kegiatan yang
paling ditunggu-tunggu datang juga. Kita diajak untuk naik kayak. Saya
berpasangan dengan Monique. Mama lebih suka untuk mengambil foto saja sambil
berbincang-bincang dengan orang lokal. Saya dan Monique berputar-putar
mengelilingi bukit batu. Kali ini kita melihat dari sudut pandang yang lebih
rendah. Bukit batu tersebut kelihatan jauh lebih besar, atau kitanya yang
terasa kecil.
Kegiatan yang ditunggu-tunggu... menyusuri Halong Bay dengan kayak
Pemandangan seperti ini yang saya nikmati sambil mendayung kayak
Di atas air, ternyata ada
kampung nelayan. Kita mencoba mendekatkan kayak kita ke arah kampung nelayan.
Tiba-tiba saja ada anak-anak yang berlari-lari dan mencoba menyapa kita. Lalu
salah satu anak tersebut memberi hormat sambil tersenyum. Kehidupan di desa
terapung itu terlihat sangat sederhana. Gantungan baju-baju jemuran terlihat
bergelantungan. Selain mencari ikan, mata pencarian mereka adalah dengan
berdagang menggunakan perahu sampan.
Anak kecil ini tengah menemani ibunya berdagang dari atas kapal sampan
"Siaappp" kira-kira begitulah si kecil yang gagah ini menyapa kita kalau dalam bahasa Indonesia
Hari sudah semakin sore,
kita pun harus kembali ke kapal. Tetapi kegiatan kita belum selesai sampai di
situ saja. Sore-sore memang paling enak untuk berenang, dan itulah yang kita
lakukan. Untuk membuatnya lebih seru lagi, kita mencoba untuk loncat dari atap
kapal ke dalam air. Wahhh seru sekali rasanya. Apalagi untuk saya yang takut
akan ketinggian. Sambil berenang, kita juga menikmati keindahan matahari
terbenam. Sesungguhnya semua sudah cukup sempurna, tetapi akan lebih sempurna
apabila air di Halong Bay tidak butek. Jarak pandang di dalam air bisa
dikatakan hampir nol.
Hoop!!! waktunya loncat ke dalam air yang sejuk sambil menikmati matahari terbenam
Untuk makan malam di
kapal, kita diharuskan membuat sendiri lumpia kita. Pihak kapal memberi nama
kegiatan tersebut “cooking class”. Padahal kalau dipikir-pikir, tidak ada
kegiatan masaknya sama sekali. Hanya membungkus sayuran dan udang yang sudah
disediakan dengan kertas nasi. Tapi karena disebut “cooking class”, sekarang
kita juga bisa menyebut diri kita expert dalam masakan Vietnam.
Pelajaran memasak pada malam itu yang ternyata hanya pelajaran membungkus lumpia
Malam itu ditutup dengan
kegiatan karoke dan dansa. Acara karaokenya lucu sekali karena sebagian besar
dari kita tidak bisa menyanyi. Sesi ini lebih banyak dipakai untuk tampil bodoh
di depan orang dengan menyanyikan lagu-lagu Britney Spears, Aqua (Barbie Doll),
Back Street Boys dan lagu-lagu semacam itu. Hampir semua lagu-lagu yang ada itu dari era
90-an. Kita semua bernyanyi-nyanyi sampai capai dan ngantuk.
Pagi-pagi saya bangun
untuk melihat terbitnya matahari. Hanya ada 1 orang lainnya yang sudah bangun
dan menunggu matahari. Saya sudah menanti-nantikan saat ini. Melihat matahari
terbit adalah salah satu aktivitas yang saya sukai, meskipun ada teman yang
pernah berkata “Matahari kan terbit setiap hari.” Sayang..., keberuntungan
sedang tidak berpihak, pagi itu Halong Bay diselimuti kabut tebal. Mataharinya
tidak bisa terbit. Saya menunggu beberapa saat sambil berharap, tetapi rupanya
sang surya memutuskan untuk muncul terang-benderang di atas. Kalau sudah
begitu, tidak ada pilihan lain selain kembali tidur lagi.
Perjalanan diteruskan
dengan melihat goa di atas bukit dan hutan kecilnya. Dari atas bukit, kita bisa
melihat pemandangan Halong Bay dan di sisi lain, kita bisa melihat pemandangan
danau air tawar yang terbentuk ditengah-tengah pulau.
Danau air tawar di tengah-tengah pulau di Teluk Naga
Selanjutnya kita melanjutkan
perjalanan kembali ke daratan melalui bukit-bukit batu yang indah. Kalau ada
yang berkata Halong Bay itu terlalu touristy, itu memang benar. Namun, tetap
saja Halong Bay tetap perlu untuk dilihat. Dijamin tidak rugi!
Pemandangan sawah yang luas menemani perjalanan kita kembali ke hiruk-pikuk kota
Baca petualangan sebelumnya di Hanoi
Salam kenal,
ReplyDeleteSy lagi planning mau ke halong bay. Bingung pilih boat nya.. carinya yang lumayan dg harga pas :)
Agan boat nya pakai apa? berapa harganya?
Thanks
Yeni